LOMBOK TENGAH, sasambonews.com. Pelaksanaan pencoblosan Pilkades Serentak di 15 desa di Lombok Tengah (Loteng), tinggal menghitung hari lagi. Namun, Desa Kopang Rembiga masih menyisakan masalah. Parahnya lagi, lima bakal calon (balon) Kades yang dinyatakan tidak lolos sebagai calon mengancam akan menunda pelaksanaan Pilkades. "Bila tidak ada kejelasan atas permasalahan yang terjadi, kami akan menunda pelaksanaan Pilkades ini. Tidak hanya itu, kami berserta pendukung akan Golpout," ancam Salah satu Balon kades yang tidak di lolos, Saefullah didampingi calon tidak lolos lainya, Lalu Hidayat, Lalu Rinjani dan Safrudin dikantor desa setempat, Selasa (20/9).
Kejelasan masalah yang dimaksud terang Saefullah, atas sikap panitia yang tidak menjalankan amanah perda. Salah satunya, penambahan waktu masa perbaikan jumlah dukungan. Memang akui Saefullah, panitia memberikan masa perbaikan itu. Hanya saja, panitia memberikan waktu selama tiga hari bukan tujuh hari sesuai dengan amanat perda. Itu pun dimulai dari tanggal 29 sampai 31 Agustus. "Artinya, panitia telah menyalahi aturan," ujarnya.
Tidak hanya itu, panitia juga tidak bersikap netral dalam tahapan administrasi. Dimana, kelihatan panitia menganak emaskan salah satu calon. Walaupun calon itu terlambat menyerahkan syarat dukungan dan hanya lewat pemberitahuan melalui via telpon, malah itu diterima dan diloloskan sebagai calon. "Initinya panitia kelihatan tidak netral dan tidak ada keberpihakan kepada kami," ucapnya.
Bukan hanya panitia penyelenggara di desa saja yang tidak ada keberpihakannya atau tidak adil, melainkan tim sembilan atau tim sengketa juga tidak ada adil dalam memberikan keputusan yang menolak laporannya. Sehingga memenangkan panitia penyelenggara desa dan meminta panita untuk tetap melanjutkan proses selanjutnya.
Ketidak adilan tim sembilan ini katanya, karena ia tidak dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai pelapor. Disatu sisi, tim sembilan hanya memanggil panitia saja. "Ini kan tidak adil. Dan pantas tim sembilan mengambil keputusan seperti itu. Pokoknya kami tidak terima hasil keputusan tim sembilan dan panitia penyelanggara. Kalau itu tetap dilanjutkan kami akan menunda dan golpot," ancamnya.
Sementara panitia penyelenggara membantah semua tudingan balon tidak lolos itu. "Kita telah lakukan penambahan waktu untuk masa perbaikan jumlah dukungan. Bahkan, tidak hanya sampai tanggal 31 Agustus melainkan sampai tanggal 7 September kita berikan waktu," ujar salah satu panitia, Putra Ilham Rizki didampingi panitia lainnya, Drs M Yamin dan H Sukrawardi di kantor desa setempat.
Namun, hingga batas waktu yang telah diberikan itu, mereka tidak ada menyerahkan tambahan jumlah dukungan. Jadi dalam hal ini, pihak sudah menjalankan aturan sesuai dengan amanah perda.
Kemudian, dibilang tidak netral. Drs M Yamin bilan itu tidak benar. "Intinya kami tetap netral dan sudah menjalankan aturan sesuai aturan. Kalau merasa keberatan silahkan berurusan sama tim sembilan saja," ujarnya.
Sedangkan, atas ancaman balon untuk menunda atau menghadang pelaksanaan Pilkades. Panitia tidak gentar. "Kalau memang seperti itu ancamannya silahkan. Biar mereka nanti berurusan dengan aparat penegak hukum," tungkas H Sukrawardi. |dk
